Pages

Minggu, 16 Januari 2011

Tersungkur Sujud Dalam Sajadah BUMI-MU

Pagi yang cerah ketika burung-burung meliuk di angkasa

Bersembunyi di awan-awan putih pada pelataran birunya langit

Bak bersautan dengan tengadahnya tanganku menjulang tinggi

Alunan dzikirku melebihi riuhnya nyanyian mega

Dalam rasa dalam jiwa qalbuku melebihi dalamnya samudera

Tetes darah rindu bolak-balik dalam bongkahan hati

Semakin jernih sampai di jantung tubuh dan,

Duduk terdiam dalam nadi qalbuku_

Helahan nafas silih berganti berirama mengiringi nyanyian zikir

Semakin jauh masuk dalam qalbu jiwaku akhirnya sampai pada ruh qalbuku_

Semakin dalam semakin jernih darah rinduku, dan…

Semakin tenang bermukim rinduku pada-Mu.

Yaa Rabb,

Kadang kakiku sudah mulai gontai dilangkahkan,

Kadang nafasku mulai sesak,

Itu tubuh milik-Mu_

Tapi yaa Rabb,

Kaki jantungku semakin tegap melangkah

Nafas qalbu jiwaku semakin teratur

Mengiringi tetes darah rindu menuju Arsy-Mu

Melayangkan jauh melebihi burung-burung itu

Bersautanlah rindu cinta dalam ruh qalbu jiwaku

Keharibaan-Mu melebih sautan mega dalam pelataran langit biru_

Aku tertegun dalam aliran nada dzikir,

Tersungkur sujud dalam sajadah bumi-Mu.

Berlipat tangan dalam dekapan rindu,

Tersenyum dalam lambaian wajah-Mu dihatiku

Satu kata,…. satu kalimah,….. satu rasa…..

Yang mengantarkan melayang jiwaku,rinduku pada-Mu

Laa Ilaaha Illa Allah....



Tidak ada komentar:

Posting Komentar