Engkau yang sedang patah hati
Menagislah dan jangan ragu ungkapkan
Betapa pedih hati yang tersakiti
Racun yang membunuhmu secara perlahan
Engkau yang saat ini pilu
Betapa menanggung beban kepedihan
Tumpahkan sakit itu dalam tangismu
Yang menusuk relung hati yang paling dalam
Hanya diri sendiri
Yang tak mungkin orang lain akan mengerti
Di sini ku temani kau dalam tangismu
Bila air mata dapat cairkan hati
Kan ku cabut duri perih dalam hatimu
Agar kulihat, senyum di tidurmu malam ini
Anggaplah semua ini
Satu langkah kedewasaan diri
Dan tak terpungkiri
Juga bagi ...
Engkau yang hatinya terluka
Di peluk nestapa tersapu derita
Seiring saat keringnya air mata
Tak mampu menahan pedih yang tak ada habisnya
Hanya diri sendiri
Yang tak mungkin orang lain akan mengerti
Di sini ku temani kau dalam tangismu
Bila air mata dapat cairkan hati
Kan ku cabut duri perih dalam hatimu
Agar kulihat, senyum di tidurmu malam ini
Anggaplah semua ini
Satu langkah kedewasaan diri
Dan tak terpungkiri
Juga bagi ...Mu ..
Engkau yang sedang patah hati
hidup ni seperti novel, bnyak bab yang harus di baca, ad jga bab yang terlupakn, tp ada satu bab yang tak mgkn terlupakn yaitu; bab di mana aku kenal am qmu... my frend adalh sgal galaya buat q.. krna my friend adalah harta yang trinda yng prnah qu miliki.......
Jumat, 15 Juli 2011
Sabtu, 09 Juli 2011
Jumat, 08 Juli 2011
pamit
kini telah tiba saatnya...
Tuk pergi meninggalkan dirimu...
Setelah semua yang telah dilewati...
Dan membuat kita semakin dewasa...
Ku ingin menjauh tuk sementara...
Lepaskan semua beban dihati...
Reff :
aku pergi... Tinggalkan dirimu...
Tuk mencari kemana hatiku...
Jangan kau ragukan diriku...
Yang selalu menyayangimu...
Aku hanya pamit... O... O... O...
Aku hanya pamit...
Untuk sementara waktu...
Telah lama... Ku selalu menunggu...
Kepastian tuk membuatku berdiri...
Tuk pergi meninggalkan dirimu...
Setelah semua yang telah dilewati...
Dan membuat kita semakin dewasa...
Ku ingin menjauh tuk sementara...
Lepaskan semua beban dihati...
Reff :
aku pergi... Tinggalkan dirimu...
Tuk mencari kemana hatiku...
Jangan kau ragukan diriku...
Yang selalu menyayangimu...
Aku hanya pamit... O... O... O...
Aku hanya pamit...
Untuk sementara waktu...
Telah lama... Ku selalu menunggu...
Kepastian tuk membuatku berdiri...
Selasa, 05 Juli 2011
KEMARAU
Daun gugur berkejaran
Terbang dan melayang di atas awan
Senandung rindu akan kenangan
Riasan hijau akan pepohonan
Desau angin bergulana
Membawa keraguan yang tercipta
Dalam kesembunyian tabiat jiwa
Ingin hati mempesona nirwana
Kemarau sedang temaram
Latar pepohonan menjadi memuram
Gundah seakan menikam
Rintihan hati yang tak kunjung padam
Panas terik menduakan rasa
Jiwa haru merebut makna
Berselisih dengan sebuah iba
Keegoan hati sang pujangga
Seribu hujanpun tak mampu
Mengobati semak perdu
Merintih harapan memadu
Di dalam lukisan kelabu
Terbang dan melayang di atas awan
Senandung rindu akan kenangan
Riasan hijau akan pepohonan
Desau angin bergulana
Membawa keraguan yang tercipta
Dalam kesembunyian tabiat jiwa
Ingin hati mempesona nirwana
Kemarau sedang temaram
Latar pepohonan menjadi memuram
Gundah seakan menikam
Rintihan hati yang tak kunjung padam
Panas terik menduakan rasa
Jiwa haru merebut makna
Berselisih dengan sebuah iba
Keegoan hati sang pujangga
Seribu hujanpun tak mampu
Mengobati semak perdu
Merintih harapan memadu
Di dalam lukisan kelabu
mentari
di ufuk sana kau terbangun
menatap dunia penuh malu
keluar dari bukit ragu
tengah menanti kesadaran
lewat pancaran kau berhias
kala nirwana mengundang tanya
dimanakah auraku berpijak ?
pesonamu menyuluh sang jalu
meriahkan kedinian hari
dengan sebait buluh perindu
menggema akan syair
yang melintas dari palung
mencoba merayu penikmatnya
menatap dunia penuh malu
keluar dari bukit ragu
tengah menanti kesadaran
lewat pancaran kau berhias
kala nirwana mengundang tanya
dimanakah auraku berpijak ?
pesonamu menyuluh sang jalu
meriahkan kedinian hari
dengan sebait buluh perindu
menggema akan syair
yang melintas dari palung
mencoba merayu penikmatnya
Kerinduan......!!!!!
Di peraduan malam aku merindukan sebuah ruh yang menyamarkan gelap dalam bunga tidurku. Karena hanya pada saat itulah daku bisa memperlakukan dia bak bidadari yang teruntai turun dari khayangan menyapa para pujangga dalam imajinasi terindah di kehidupan malam yang sunyi tak bertepi ini. Akankah dia melabuhkan segenap cintanya kepadaku pada saat aku tertatih, menangis, dan merintih diatas semua penderitaanku tentang arti sebuah nama "CINTA" yang tak kunjung ku hampiri dan ku mengerti. Kuingin suatu saat nanti kau kan mengerti tentang rintihan hati ini yang tak selalu menjerit menyeruhkan sebait namamu di pelupuk hatiku. Kapan aku bisa mengerti cinta bila cinta tak mau menghampiriku, tak inginkan aku, dan tak bisa menyatu denganku. Mungkin cinta itu hanya buaian belaka ataukah hanya mimpi yang terhambat karang terjal di balik hamparan air di samudra ini. Ku lihat dua angsa sedang memadu rindu di danau biru mereka asyik bercumbu tanpa memperdulikan apapun di sekitarnya seakan mengundang iri hati yang terkubur saat ku tak mau lagi mendengar kata Cinta.......!!!
Pelabuhan Terakhir
*Aku berlayar di lautan lepas
*Mengarungi kisah cinta yang pedas
*Menerjang ombak, lalui badai
*Untuk sebait rasa dalam rinai
*Di setapak langkah pelayaranku
*Mencari cinta dalam karang rapuh
*Menghempaskan keraguan bersama risauku
*Aku hanya terdiam dan bersimpuh
*Mengaduhkan semua kehancuran perahu
*Pada malam dengan desisan senduh
*Angin datang membawa harapan
*Lewat tautan laut dan ombak
*Kau dan aku seakan dipertemukan
*Tuk menjalin rangkaian rantai perak
*beralun menjadi jangkar perjodohan
*bukan aku tak mau
*menjalin sebuah keutuhan rantai
*yang dipersandingkan dalam perahu
*di hadapan penghuni pantai
*kau jadikan pelabuhan terakhirmu
*dengan syair pohon kelapa yang melambai
*Mengarungi kisah cinta yang pedas
*Menerjang ombak, lalui badai
*Untuk sebait rasa dalam rinai
*Di setapak langkah pelayaranku
*Mencari cinta dalam karang rapuh
*Menghempaskan keraguan bersama risauku
*Aku hanya terdiam dan bersimpuh
*Mengaduhkan semua kehancuran perahu
*Pada malam dengan desisan senduh
*Angin datang membawa harapan
*Lewat tautan laut dan ombak
*Kau dan aku seakan dipertemukan
*Tuk menjalin rangkaian rantai perak
*beralun menjadi jangkar perjodohan
*bukan aku tak mau
*menjalin sebuah keutuhan rantai
*yang dipersandingkan dalam perahu
*di hadapan penghuni pantai
*kau jadikan pelabuhan terakhirmu
*dengan syair pohon kelapa yang melambai
SANDIWARA
Di panggung itu...
Kalian berakting bak pahlawan
Menuntut adanya perubahan
Entah seperti apa pemaparan kalian
Mungkin hanya komedi atau realis
Dengan naskah yang terancang rapi
Protagoniskah atau Antagonis
Tak mampu ku menafsirkan sifat ini
Disana...
Kalian acungkan keadilan
Lewat semburat halus itu
mengeluarkan berbagai watak dibalik cermin
Agar semua tertipu bujuk rayu
Dan mudah untukmu mengepakkan sayap
Ribuan paparazi pun ikut terbius kearifan
Biar masyarakat tahu....
Siapa dirimu.....
Kau bukan actor…
Jangan berlagak semaumu...
Kami tahu dimana opini itu
Wacana akan kejujuranmu
kami muak....
Dengan semua tutur lembutmu
Lepaskan saja topengmu
Agar mereka tahu siapa dirimu...
Jangan berakting di depan kami…
Karena kami tak mau aktingmu
Tak butuh adanya scenario
Jika tak ada kemajuan
Kami bosan…
Melihat segala sandiwaramu…
Pernahkah kau berfikir...
Apakah mereka pernah terhibur ?...
Kami memilihmu bukan karena latarmu
Tapi…
Kami ingin kau acungkan
Aspirasi dan tuntutan dari benak kami
Kalian berakting bak pahlawan
Menuntut adanya perubahan
Entah seperti apa pemaparan kalian
Mungkin hanya komedi atau realis
Dengan naskah yang terancang rapi
Protagoniskah atau Antagonis
Tak mampu ku menafsirkan sifat ini
Disana...
Kalian acungkan keadilan
Lewat semburat halus itu
mengeluarkan berbagai watak dibalik cermin
Agar semua tertipu bujuk rayu
Dan mudah untukmu mengepakkan sayap
Ribuan paparazi pun ikut terbius kearifan
Biar masyarakat tahu....
Siapa dirimu.....
Kau bukan actor…
Jangan berlagak semaumu...
Kami tahu dimana opini itu
Wacana akan kejujuranmu
kami muak....
Dengan semua tutur lembutmu
Lepaskan saja topengmu
Agar mereka tahu siapa dirimu...
Jangan berakting di depan kami…
Karena kami tak mau aktingmu
Tak butuh adanya scenario
Jika tak ada kemajuan
Kami bosan…
Melihat segala sandiwaramu…
Pernahkah kau berfikir...
Apakah mereka pernah terhibur ?...
Kami memilihmu bukan karena latarmu
Tapi…
Kami ingin kau acungkan
Aspirasi dan tuntutan dari benak kami
Dara... *
Tanpamu...
Dunia terasa hambar...
Tak ingin lagi berputar...
Kehidupan tanpa pesan menikam...
Sunyi, hampa, dan hambar...
Karenamu...
Dunia serasa nyata...
Dalam palung jiwa dan sukma...
Hadirmu menjadi purnama...
Membakar derita dalam aroma...
Akan sebait dara turun dari nirwana...
Membawa pesan untuk kehidupan...
Dari asah ditukar sempurna...
Dara...
Oh dara...
Kau buat hati ini membungkam bahasa...
Lewat sejuta rasa tertulis di jiwa...
Seharusnya...
Dara terbingkai agama...
Jua penompang jalan takwa...
Bukan hanya di aurat saja...
Melainkan...
Kesempurnaan hati untuk ibadah...
Serta perilaku saat melangkah...
Untuk semua dara didunia...
Renungkanlah hakikat akan pahala...
Yang mengantarkan menuju syurga...
Kelak...
Semoga engkau merasa...
Dimana harus beranjak ?...
Dimana harus berpijak ?...
Semoga saja...
Dunia terasa hambar...
Tak ingin lagi berputar...
Kehidupan tanpa pesan menikam...
Sunyi, hampa, dan hambar...
Karenamu...
Dunia serasa nyata...
Dalam palung jiwa dan sukma...
Hadirmu menjadi purnama...
Membakar derita dalam aroma...
Akan sebait dara turun dari nirwana...
Membawa pesan untuk kehidupan...
Dari asah ditukar sempurna...
Dara...
Oh dara...
Kau buat hati ini membungkam bahasa...
Lewat sejuta rasa tertulis di jiwa...
Seharusnya...
Dara terbingkai agama...
Jua penompang jalan takwa...
Bukan hanya di aurat saja...
Melainkan...
Kesempurnaan hati untuk ibadah...
Serta perilaku saat melangkah...
Untuk semua dara didunia...
Renungkanlah hakikat akan pahala...
Yang mengantarkan menuju syurga...
Kelak...
Semoga engkau merasa...
Dimana harus beranjak ?...
Dimana harus berpijak ?...
Semoga saja...
Idealisme menembus nirwana...
Tanpamu...
Ragaku masih bisa melanglang buana.
Menembus lapisan cakrawala.
Tanpamu...
Sayapku masih beralun dan melayang.
Meski tak ada haluan.
Bebas, lepas tanpa penghalang.
Idealisme tak terbelenggu karang.
Berdiri sendiri dengan keteguhan.
Percaya akan adanya keajaiban.
Seakan hilangkan batu penghalang.
Diantara jalan lurus nan panjang.
Ragaku masih bisa melanglang buana.
Menembus lapisan cakrawala.
Tanpamu...
Sayapku masih beralun dan melayang.
Meski tak ada haluan.
Bebas, lepas tanpa penghalang.
Idealisme tak terbelenggu karang.
Berdiri sendiri dengan keteguhan.
Percaya akan adanya keajaiban.
Seakan hilangkan batu penghalang.
Diantara jalan lurus nan panjang.
Idealisme menembus nirwana...
Tanpamu...
Ragaku masih bisa melanglang buana.
Menembus lapisan cakrawala.
Tanpamu...
Sayapku masih beralun dan melayang.
Meski tak ada haluan.
Bebas, lepas tanpa penghalang.
Idealisme tak terbelenggu karang.
Berdiri sendiri dengan keteguhan.
Percaya akan adanya keajaiban.
Seakan hilangkan batu penghalang.
Diantara jalan lurus nan panjang.
Ragaku masih bisa melanglang buana.
Menembus lapisan cakrawala.
Tanpamu...
Sayapku masih beralun dan melayang.
Meski tak ada haluan.
Bebas, lepas tanpa penghalang.
Idealisme tak terbelenggu karang.
Berdiri sendiri dengan keteguhan.
Percaya akan adanya keajaiban.
Seakan hilangkan batu penghalang.
Diantara jalan lurus nan panjang.
" Rembulan Pun Terdiam "
Kali ini rembulan terangi
wajah sayuku yang makin
melusuh
bukan karena letih ataupun
lesu
teka teki kehidupan ini membuatku bingung tak
menentu
kulihat ada tumpukan
bintang di atas sana
seolah membuat sebuah pola
raut senyum terukir diwajahnya yah, mereka seakan
menertawai kehidupan
manusia yang semakin rumit
ini
sang rembulan hanya terdiam
bisu tanpa kata tak bersuara seakan hanya memberi cahaya
terang
pada kehidupan yang
semakin gelap
cerita demi cerita terukir
dimalam ini tak tau entah kapan
berakhirnya
Dan aku akan teruskan
jalanku
dengan rembulan kecilku..
_Rembulan pun diam_
wajah sayuku yang makin
melusuh
bukan karena letih ataupun
lesu
teka teki kehidupan ini membuatku bingung tak
menentu
kulihat ada tumpukan
bintang di atas sana
seolah membuat sebuah pola
raut senyum terukir diwajahnya yah, mereka seakan
menertawai kehidupan
manusia yang semakin rumit
ini
sang rembulan hanya terdiam
bisu tanpa kata tak bersuara seakan hanya memberi cahaya
terang
pada kehidupan yang
semakin gelap
cerita demi cerita terukir
dimalam ini tak tau entah kapan
berakhirnya
Dan aku akan teruskan
jalanku
dengan rembulan kecilku..
_Rembulan pun diam_
#bintang kehidupan#
Janganlah kau merana tangisnya getah cinta lebih pahit sendiri.bukanx sekali seringku menc0ba.
Namunku gagal lagy.
Mungkin nasib nich suratan tanganku harus tabah sendiri.
Jauh sudah melahkah menusuri hidupku yg penuh tanda tanya.
Kadang hati bimbang menentukan sikapku.
Tiada tempat mengadu hanya iman didada yg membuatku mampu selalu tabah menjalani.
"malam_malamb aq sendiri tanpa cintamu gy, hanya satu keyakinanku bintangkan bersinar melengkapi hidupku bahagiakan datang"
janganlah kau merana tangisnya getah cinta lebih pahit sendiri
Namunku gagal lagy.
Mungkin nasib nich suratan tanganku harus tabah sendiri.
Jauh sudah melahkah menusuri hidupku yg penuh tanda tanya.
Kadang hati bimbang menentukan sikapku.
Tiada tempat mengadu hanya iman didada yg membuatku mampu selalu tabah menjalani.
"malam_malamb aq sendiri tanpa cintamu gy, hanya satu keyakinanku bintangkan bersinar melengkapi hidupku bahagiakan datang"
janganlah kau merana tangisnya getah cinta lebih pahit sendiri
Keagungan ILAHI [ Al-Muktashim ]
, Ratu malam sang rembulan
raja siang sang matahari
keduanya selalu bertentangan
Tarik menarik
dorong mndorong
saling menguasai
seolah selalu bertanding tiada henti
Tiada yang kalah
tk ada yg menang
karena dgn keduanya , sifat yg bertentangan ini seluruh alam semesta bergerak!
Dunia berputar
saling mengisi ,
yang satu melengkapi yg lain
tanpa yg satu
takkan ada yg lain
Siang dan malam
gelap dan terang
baik dan jahat
tanpa yg satu ,
apakah yg lain itu akan ada ?
tanpa adanya gelap , dapatkah kita mengenal terang ?
Inilah sebuah kenyataan yg telah dikehendaki oleh ALLAH ,
tanpa kehendak-Nya takkan terjadi apa apa .
raja siang sang matahari
keduanya selalu bertentangan
Tarik menarik
dorong mndorong
saling menguasai
seolah selalu bertanding tiada henti
Tiada yang kalah
tk ada yg menang
karena dgn keduanya , sifat yg bertentangan ini seluruh alam semesta bergerak!
Dunia berputar
saling mengisi ,
yang satu melengkapi yg lain
tanpa yg satu
takkan ada yg lain
Siang dan malam
gelap dan terang
baik dan jahat
tanpa yg satu ,
apakah yg lain itu akan ada ?
tanpa adanya gelap , dapatkah kita mengenal terang ?
Inilah sebuah kenyataan yg telah dikehendaki oleh ALLAH ,
tanpa kehendak-Nya takkan terjadi apa apa .
Langganan:
Postingan (Atom)