Masalah yang kita lalui akan terasa berat jika ditanggung sendiri. Apapun yang kita lakukan akan membuat hati kita gundah, sedih, dan tak berarah.
Maka dari itu, Sayang!
Luapkan segala perasaanmu yang ada tanpa berusaha membaginya dengan keadaan yang tak sebenarnya, berusaha mengurangi suasana hatimu yang telah kalut. Yakinlah pada ada aku, orang-orang lain yang mencintaimu, dan Tuhan yang selalu ada.
Mungkin kita bukan manusia sempurna, tapi memang kita adalah manusia biasa yang tak luput dari masalah.
Berbahagialah karena kita punya masalah, karena dalam masalah adalah fase dimana kita bisa jadi dewasa. Tempat dimana kita bisa dekat dengan Sang Pencipta kalau kita tak mau meninggalkanNya, dan suasana dimana kita berusaha untuk mencari ketenangan.Tahukah bahwa masalah akan merasa menang jika kita berada di dalamnya dengan keterpurukkan, tapi masalah akan menangis jika kita mampu keluar darinya, dan dapat memetik hasil terbaik yang pernah diberikannya.
Namun,masalah tidak sekejam itu pada kita.
Cobalah sejenak untuk merenung dan berterimakasih padanya.
Atas jasanyalah kita mampu bijaksana, kita mampu bergulat dalam masalah-masalah lain yang tengah menunggu kita, membantu kita mencapai masa kematangan emosional yang begitu menakjubkan.Hanya jika kita mampu mengambil arti masalah itu sendiri tanpa membuatnya menjadi benar-benar sebuah masalah.
Ingatlah, Wahai Penyemangatku!
Masalahmu adalah masalahku.
Kita berbagi, kita bertukar sesuatu yang tengah bertengger dalam pikiran kita, kita mencurahkan segala isi hati yang mulanya tak mampu diungkap.
Tak pantas rasanya jika berbahagia di atas penderitaan orang lain, namun aku mencoba menghapus ini dengan baik.
Jika kita tak bahagia, maka apakah penderitaan orang lain akan segera teratasi dengan kita ikut menderita???
Tentu bukan begitu.
Kita ada, saling merasakan namun kita saling memberi hidup.
Hammasah, Orang-orang terkasihku...
Senyumku untukmu, dan disini aku menunggu senyummu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar